Thursday, August 10, 2006

Tentang dunia industry games

Tahu bisnis model di dunia gaming industry yang berlaku sejak tahun 1980an sampai dengan sekarang ini. Pola umum yang terjadi adalah kira-kira seperti ini

Developer -> Publisher -> Retail

Tugas Developer adalah membuat games. Game Developer biasanya adalah orang yang idealism, penuh kreativitas dan inovasi dalam membuat games. Seperti halnay dengan artist/penyanyi tidak semua game developer dapat sukses di bisnis industri games ini tergantung oleh selera pasar, content games yang dibuat, gameplay yang ditawarkan ke pemain dan kreativitas yang dimiliki. Game Programmer yang populer antara lain Sid Meier (Civilization) , Michael Abrash (Quake) , John Carmack (Doom,Wolfeinstein3D), Jordan Mechner (Karateka, Princes Of Persia), Anne WestFall (Archon), Rihcard Garriot (Ultima) dan Will Wright (SimCity,TheSims).

Tugas Publisher adalah mendanai games, melakukan research market kebutuhan games yang disukai masyarakat. Sebagai publisher mereka pastinya memperhitungkan risiko, Games yang dibuat tentunya hanya sebagian saja yang bisa sukses di pasaran, sebagian lagi tidak berhasil. Publisher biasanya memperhitungkan estimasi seberapa banyak biaya yang bisa dikeluarkan, bila melewati batas anggaran, project game akan dibatalkan. Publisher memiliki banyak entity developer seperti Perusahan Studio Rekaman Musik yang memiliki banyak penyanyi / artist. Publisher game yang populer antara lain Electronic Arts, Infograms, Micropose, Broderbound, Epic, Sega, Konami, Sierra-Online, ID Software dan sebagainya.

Tugas Retail adalah menyalurkan games ke toko-toko, membagi keuntungan yang didapat ke pihak publisher games. Games yang kurang laris dalam waktu 3-4 minggu akan disingkirkan dari rak display dan digantikan oleh games terbaru.

Siapa yang paling berpengaruh dari mata rantai bisnis games ini ? Developer-Publisher-Retail ?
Publisher tentu saja karena pihak publisher yang mendanai anggaran pembuatan games tersebut.

Lalu sejalan dengan perkembangan teknologi informasi / komunikasi seperti jaringan infrastruktur internet broadband pola bisnis perlahan-lahan berubah. menjadi

Developer - Publisher

Siapa yang membutuhkan retail ?. Content games bisa didownload melalui internet. Bahkan Xbox pun sudah memiliki program Xbox Live Arcade dimana pengguna Xbox bisa melakukan pembelian online. Pihak publisherpun berganti peranan dan media. Media Portal online download seperti handango.com, Cnet Download.com , YahooGames mulai berperan sebagai publisher dalam menyalurkan games buatan developer. Pihak Developer yang tadinya membutuhkan budget / anggaran besar dari pihak publisher lama untuk membuat games sekarang sudah mulai beralih ke game engine dimana mereka dapat membuat games dengan cost development yang dapat ditekan seminimal mungkin. Lalu bagaimana dengan peran pemain publisher dan retail lama seperti yang disebutkan diatas? bagaimana cara mereka beradaptasi dengan situasi seperti ini ? Bagaimana bargain position antara Developer - Publisher Lama ? Kecenderungan yang terjadi bagi para game developer/programmer adalah melakukan deal busines dengan internet portal online yang berperan sebagai publisher baru di masa ini. Cnet Download.Com , Yahoo Games dan portal2 games lainnya menjadi rekanan game developer saat ini. Yang menarik adalah munculnya entity supplier di dunia gaming industri sekarang ini.

Supplier - Developer - Publisher

Supplier adalah mereka yang berbisnis dibidang game engine. Mereka khusus mengerjakan game engine yang diperlukan oleh game developer/programmer. contohnya adalah Game Maker RPG, Torque Engine, 3DGame Studio, GameEditor, DirectX/XNA Framework, PopCap Framework dan masih banyak lagi. Game Engine itu tidak dibuat sekali jadi, melainkan product yang harus senantiasa dikembangkan sesuai dengan perkembangan situasi. Upgrade / Patch dan Revisi Features harus selalu diperbaharui.

Lalu dimana letak pergeseran kekuasaan-nya di dunia gaming industry ?. Dari analisa sederhana ini, mau dijabarkan bahwa "power" yang tadinya dipegang oleh publisher dan Retail pemain lama lamban laun berubah dan kehilangan "power" nya akibat perkembangan internet dan broad-band. Kini Developer/Programmer tidak tergantung lagi kepada publisher / retailer pemain lama tapi dapat berdiri-sendiri memilik partner publisher sekaligus retailer di dunia online. Banyak contoh sukses dari Indie Game Developer dengan small budget dan small team yang dapat sukses meraih sales revenue dari penjualan online-internet. Contoh Indie Games yang sukses antara lain PopCap, GameHouse, Reflexive entertainment, Amaranth dan sebagainya.

Sekedar informasi mengenai situasi di dunia industry games Indonesia saat ini.
Ada pengembang indie game developer indonesia yang meluncurkan games seperti MenaraGames.com dengan Ballon Express, IPlayAllDay dengan Motorama Dan MAX dengan BurningArmor.

Lalu ada lagi pemain Advergames yang membuat content games untuk keperluan advertising seperti XCR.Info , Media Ide Bajing Loncat, FlashId Interactive dan MAX Studio. Khusus untuk dunia advergames, memiliki pola yang unik yaitu membuat games bersifat project based. Penghasilan didapatkan bukan dari end user melainkan dari client.

Developer - Advertiser-Publisher

Advertiser adalah jelas pemasang iklan. Jadi advertiser menyisipkan commercial messages didalam content games. Diperlukan strategi product placement yang tepat agar gamer tidak terganggu dengan kehadiran unsur commercial mesages dalam content games.

Pihak Publisher disini bertugas mendistribusikan games melalui media online, media CD yang dibundle bersama majalah ataupun produk kepada para pengguna. Pihak Publisher dapat berupa advertiser itu sendiri ataupun media majalah komputer/games.